Kristal Dunia
(Misteri Tak terduga)


tiga hari setelah kejadian mengenaskan. , ,

diketahui Joko, Aini dan Rika pun telah tewas terbakar dan Marshall hilang dalam kebakaran villa tersebut. malam itu benar-benar malam berdarah. sebuah Headline dengan judul seperti itu sedang dipandang Rico di ruang tamu rumahnya dengan rasa kesal tak disadarinya, ia telah menghempaskan surat kabar yang sedang di bacanya ke lantai.
"siaal..., siapa yang melakukan ini?" berteriak Rico yang membuat istrinya terkejut dan menghampirinya lalu memeluk tubuhnya yang cukup gempal itu.

hari keempat pasca kejadian pun tiba, kini tim kepolisian memanggil korban serta saksi dari kejadian tersebut walaupun yang menghadiri hanya beberapa orang seperti Rico, Manna, Fiko dan Dian. setelah perbincangan cukup lama, ada seseorang misterius yang ada pada saat kejadian. dia adalah Seno, kini mereka berempat beserta tim kepolisian pun mencari Seno yang saat kejadian sangat misterius dan bisa menebak semua kejadian.
"saya ingat dia mengatakan bahwa ia hanyalah mahasiswa biasa keapda polisi saat itu," manna mencoba mengingat-ingat yang bisa dia ingat.
"lalu?" tim kepolisian pun menatap manna untuk bisa menjelaskan kelanjutannya namun Manna menggelengkan kepalanya menandakan ia tidak mengetahui apa-apa lagi.

perjalanan yang berliku menuju tempat kejadian perkara di daerah Lembang ini sedang di penuhi embun. mobil polisi tersebut pun berjalan pelan-pelan agar tidak terjadi hal yang diinginkan.

" hentikan mobil kalian atau kalian akan celaka, Seno," Manna terkejut, Seno menghubunginya dan meminta agar mereka menghentikan mobilnya. setelah kejadian sebelumnya bahwa apa yang dikatakan Seno memang benar maka akhirnya mobil pun berhenti.

"coba kamu telpon," Rico memaksa Manna untuk menelpon kembali Seno yang menghubunginya tadi. Namun, apa daya nomor tadi sudah tidak aktif kini, itu dikarenakan bukan Seno yang tidak mengaktifkan ponselnya namun karena kondisi sinyal yang buruk sehingga tidak bisa menelpon.

Rico mencoba keluar dari mobil dan berhadapan kabut yang tebal di luar mobil. udaranya sangat menusuk, sungguh dingin membuat kaki Rico pun gemetaran. berjalan pelan-pelan Rico ke depan ternyata ada pohon besar yang terjatuh hampir saja mereka menabrak pohon ini. Lalu, ia segera kembali ke mobil dan memberitahukan hal tersebut.

"ini aneh, siapa Seno itu?" Seno pun menjadi bahan perbincangan, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu mobil mereka yang membuat Dian berteriak ketakutan. itu Seno dengan jas hujan, lalu kepala ditutupi kupluknya membuat ia menjadi orang yang tidak bisa dikenali.
"kalian semua ikut saya," Seno pun mengajak mereka berlima untuk mengikutinya entah ke suatu tempat.

udara benar-benar sangat dingin, Manna cukup kedinginan dan Dian masih cukup terkejut dengan kehadiran Seno.
"kamu siapa sebenarnya?" Seno tersenyum kecil yang membuat Rico memandangnya dengan tajam.
"Sudah kukatakan waktu itu, aku hanya seorang mahasiswa biasa," Rico pun menggerinyitkan dahinya.
mereka berlima bersama Seno berada di villa terbakar tersebut.
"kalian ingin kesini bukan," Manna gemetar ketakutan seolah-olah masih ada rasa trauma di tempat tersebut.

polisi tersebut memeriksa tepat tersebut, masuk kedalamnya dengan sebuah senter dan sedikit rasa keberanian. sementara itu, Rico, Fiko, Dian dan Manna merasakan api unggun yang Seno buat untuk mengahngatkan diri.

"Hwaaaaaaaaaaaaa," terdengar teriakan dari sang polisi dari dalam villa yang terbakar itu
"Marshal melakukannya lagi, dia takkan pernah puas untuk menghabisi manusia," Rico,Fiko, Dian dan Manna terkejut mendengar pernyataan Seno dan sang polisi ditemukan tewas ketika kabut sudah tidak ada.

- tamat -

Komentar