Sabtu, 11 Desember 2010 di pagi hari
setelah mata terbuka memerah disertai kuning-kuning kering di pinggir mata gue yang bahasa kerennya belek. gue berlari ke kamar mandi buat membersihkan semuanya. setelah itu kembali ke kegiatan biasanya yaitu menuju depan laptop dan kembali menjelajahi dunia maya dengan aktivitas yang tidak jelas seperti yang satu ini juga tidak jelas sekali.
melihat tanggal di pojok bawah monitor menunjukkan tanggal 11, (gajian?? bukanlah) sebenarnya bukan tanggalnya tetapi harinya. sudah seminggu pasca gue menjalankan sebuah ritual di jurusan gue (Jurnalistik) yang sangat seru dan membuat kangen itu tapi kalo di ulang bakal jadi biasa saja pastinya soalnya sudah tahu bagaimananya nanti. ritual itu penuh canda tawa dan emosi yang terkumpul jadi satu sampai ada yang ketinggalan rasa ngantuk juga ada loh.
iya, sekitar jam 7 pagi inilah gue dengan salah satu temen gue yang paling nggak suka kata 'anjing' memulai perjalanan mencari berita. sebelum melanjutkan cerita, gue bakal membahas tentang teman gue yang nggak suka kata 'anjing' ini. entah kenapa dia langsung marah-marah ketika gue bilang anjing apakah ada daya emosi ketika gue bilang anjing ya? padahal teman-teman yang lain biasa aja, atau mungkin jangan-jangan gaya gue ngomong anjing bisa membelah lautan sehingga menjadi menakutkan.
lepas dari itu, sudah seminggu semenjak perjuangan masuk ke lingkup keluarga baru dan mendapatkan si biru. seminggu itu bisa disebut baru atau sudah ya? masih berpikir dan membuka buku EYD juga nih, masalahnya si biru yang sangat berguna ketika hujan itu kini sudah berbau sangat menyengat membuat hidung pun tak berlubang nantinya. baru seminggu lho!! atau sudah seminggu juga mesti ke laundry dan mencucinya.
laundry? berarti dengan kata lain menurut hipotesis gue, uang harus dikeluarkan untuk melaundry. seperti post sebelumnya gue sedang mengalami krisis ekonomi gara-gara IMF meminjamkan uangnya ke Indonesia (akibat krisis finansial jadi nggak nyambung). iya pasca kehilangan si Kartu ATM gue sedang mengalami krisis finansial sampai buat pacaran pun sulit. "maaf si biru, kamu harus berbau ria hingga tahun depan sepertinya,"
setelah mata terbuka memerah disertai kuning-kuning kering di pinggir mata gue yang bahasa kerennya belek. gue berlari ke kamar mandi buat membersihkan semuanya. setelah itu kembali ke kegiatan biasanya yaitu menuju depan laptop dan kembali menjelajahi dunia maya dengan aktivitas yang tidak jelas seperti yang satu ini juga tidak jelas sekali.
melihat tanggal di pojok bawah monitor menunjukkan tanggal 11, (gajian?? bukanlah) sebenarnya bukan tanggalnya tetapi harinya. sudah seminggu pasca gue menjalankan sebuah ritual di jurusan gue (Jurnalistik) yang sangat seru dan membuat kangen itu tapi kalo di ulang bakal jadi biasa saja pastinya soalnya sudah tahu bagaimananya nanti. ritual itu penuh canda tawa dan emosi yang terkumpul jadi satu sampai ada yang ketinggalan rasa ngantuk juga ada loh.
iya, sekitar jam 7 pagi inilah gue dengan salah satu temen gue yang paling nggak suka kata 'anjing' memulai perjalanan mencari berita. sebelum melanjutkan cerita, gue bakal membahas tentang teman gue yang nggak suka kata 'anjing' ini. entah kenapa dia langsung marah-marah ketika gue bilang anjing apakah ada daya emosi ketika gue bilang anjing ya? padahal teman-teman yang lain biasa aja, atau mungkin jangan-jangan gaya gue ngomong anjing bisa membelah lautan sehingga menjadi menakutkan.
lepas dari itu, sudah seminggu semenjak perjuangan masuk ke lingkup keluarga baru dan mendapatkan si biru. seminggu itu bisa disebut baru atau sudah ya? masih berpikir dan membuka buku EYD juga nih, masalahnya si biru yang sangat berguna ketika hujan itu kini sudah berbau sangat menyengat membuat hidung pun tak berlubang nantinya. baru seminggu lho!! atau sudah seminggu juga mesti ke laundry dan mencucinya.
laundry? berarti dengan kata lain menurut hipotesis gue, uang harus dikeluarkan untuk melaundry. seperti post sebelumnya gue sedang mengalami krisis ekonomi gara-gara IMF meminjamkan uangnya ke Indonesia (akibat krisis finansial jadi nggak nyambung). iya pasca kehilangan si Kartu ATM gue sedang mengalami krisis finansial sampai buat pacaran pun sulit. "maaf si biru, kamu harus berbau ria hingga tahun depan sepertinya,"
Komentar
Posting Komentar