Perkembangan jejaring sosial membuat masyarakat kini dengan mudah mengeluarkan unek-uneknya. Menyambut dirgahayu Kemerdekaan Indonesia ke-67, banyak yang menyuarakan bahwa Indonesia belum merdeka. Padahal, nyatanya Soekarno sudah membacakan proklamasi, Jumat, 17 Agustus, 67 tahun yang lalu.
Kemudian, apa maksud dari unek-unek sebagian besar masyarakat yang menyatakan bahwa Indonesia belum merdeka? Apakah masih ada penjajahan di negeri ini?
Pertama, kita telaah arti kata 'merdeka' dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, artinya adalah bebas (dari perhambaan, penjajahan dsb, berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, boleh berbuat. Kemudian, kita lihat faktanya saat ini, apakah Bangsa Indonesia masih diperhambakan oleh bangsa lain secara langsung? atau kita masih harus mengikuti tuntutan secara langsung dari bangsa lain? serta apakah kita tidak bisa berbuat sesuatu sesuka kita sesuai dengan kemampuan yang dimiliki?
Tampaknya, jwaban dari semua pertanyaan tersebut adalah 'tidak'. Ya, bangsa ini sudah merdeka, seperti sebuah ungkapan, "Sekali merdeka tetap merdeka." Lalu, kenapa masih ada yang belum merdeka? sesungguhnya kegelisahan yang dirasakan sebagian besar masyarakat sekarang adalah keresahan untuk upaya mempertahankan kemerdekaan.
Kemerdekaan itu bukan berarti kita bebas dan seenaknya saja. Dalam pelajaran PKN (Pendidikan KewargaNegaraan) dijelaskan bahwa tugas bangsa Indonesia kini adalah mempertahankan kemerdekaan. Mempertahankan kemerdekaan pun bukan sebuah hal mudah dan bukan tanpa musuh pula. Justru ketika bangsa ini mempertahankan kemerdekaan, musuh pun berduyun-duyun datang untuk menggoyahkan republik yang sudah merdeka ini.
Musuh pun tak melulu berbentuk asing, bahkan berbentuk lokal yang dipengaruhi asing atau bentuk lokal yang sangat pragmatis dan ingin mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Hal inilah yang dirasakan sejumlah kalangan sehingga menyebut bahwa Indonesia belum merdeka. "Sekali merdeka tetap merdeka," untuk itu mari kita pertahankan kemerdekaan ini, Indonesia sudah merdeka dan kita semua bangsa Indonesia harus mempertahankannya dengan jiwa raga seperti para pahlawan membela bangsa tanpa pamrih.
"Aku membela bangsa bukan karena imbalan, Aku ikhlas membela bangsa ini, karena aku bangsa Indonesia," sebuah dialog romantisme masa lalu.
Komentar
Posting Komentar