"SKALU" Awal Perjudian Menuju PTN

Suasana "SKALU", seleksi masuk PTN yang pertama kali ini langsung menarik peserta hingga memenuhi kursi Stadion Glora Bung Karno

Tahun 1976 menjadi tahun terindah bagi para lulusan Sekolah Menengah Atas pada waktu itu. Tercatat sekitar 37.000 peserta dari lulusan tahun 1976 dan sebelumnya untuk berebut kursi di perguruan tinggi negeri. Semangat meraih kursi di perguruan tinggi negeri yang diinginkan menyemarakan pulau Jawa pada tahun tersebut.

SKALU (Sekretariat Kerja Sama Antar Lima Universitas) mengawali perjalanan seleksi nasional untuk masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia. SKALU mengadakan ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri di lima kota untuk lima universitas negeri di Indonesia. Lima perguruan tinggi negeri tersebut semuanya berada di pulau Jawa yaitu, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Airlangga.

 SKALU sudah dibentuk dari tahun 1971 yang bertujuan untuk mencari standar mutu para calon mahasiswa dengan mengedepankan kemampuan individu mereka secara nasional. Walaupun dibentuk pada 1971, Namun, SKALU baru beraksi lima tahun setelahnya. Program SKALU yang melibatkan lima perguruan tinggi itu memakan 50% dari anggaran Pelita (Pembangunan Lima Tahun) era orde baru.

Dua Tahap

Saat itu pelaksanaan dari seleksi SKALU yang pertama adalah pada tanggal 13 - 16 Desember 1976. Berbagai kelas-kelas di kampus, sekolah menengah atas dan stadion olahraga menjadi tempat persaingan perebutan kursi di perguruan tinggi tersebut. Seleksi SKALU yang diadakan pertama kali ini membuat peserta tidak mempunyai bahan rujukan untuk mengerjakan soal ini. Sehingga panitia akhirnya membuat buku panduan untuk para peserta agar dapat membuat strategi selama mengerjakan soal.

Namun, sistem SKALU ini menuai berbagai kritik, pasalnya sistemnya terjadi dua tahap. Tahap pertama, peserta bisa mendaftarkan diri didaerah masing-masing untuk memilih universitas negeri SKALU mana yang mereka inginkan. Tapi, pada tahap kedua peserta yang telah melewati tahap pertama mendapatkan kalimat, “Anda dapat daftar di perguruan tinggi SKALU,” harus ke daerah universitas untuk mendaftar ke jurusan atau program studi yang diinginkan. Di sinilah banyak para peserta yang gagal sehingga akhirnya tidak bisa masuk ke perguruan tinggi negeri tersebut.

Selain itu, mereka yang sudah lolos di tahap pertama mengesampingkan ujian perguruan tinggi negeri dan swasta lainnya. Peserta yang lolos merasa terbuai sehingga mereka memilih tidak ikut berbagai ujian seleksi perguruan tinggi lainnya.

Pada tahun 1977 akhirnya sistem SKALU diperbaiki, Mahasiswa tidak hanya memilih perguruan tingginya saja, tetapi juga program studi yang diinginkan. Namun, sistem SKALU ini tamat sampai 1979, pada tahun tersebut dikembangkan sistem yang dinilai lebih baik daripada SKALU. Walaupun begitu, permasalahan pendiidkan tinggi saat itu yang belum selesai adalah banyaknya jumlah lulusan SMA dengan kursi di perguruan tinggi Indonesia yang terbatas akibat jumlah lulusan di perguruan tinggi yang sedikit. Selain itu, pada masa itu pusat pendidikan benar-benar seratus persen terpusat di Pulau Jawa.

Sumber :
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1976/03/27/PDK/mbm.19760327.PDK69003.id.html
http://blogfisikaku.wordpress.com/2011/02/02/soal-dan-pembahasan-skalu-hingga-snm-ptn/
http://pub.bhaktiganesha.or.id/itb77/files/buku30tahun77/Kisah%20Skalu.pdf
http://buku30tahun.blogspot.com/2007/07/ujian-skalu-pertama-kali-dalam-sejarah.html

Komentar