Pola Strategi Timnas Ala Surya



 Dalam pertandingan pertam di grup B, Laos pun mengukir sejarah dengan menahan timnas Indonesia dengan skor 2-2. Melihat pertandingan tersebut, saya yang hanya orang awam ini gatal ingin memberikan strategi untuk timnas dengan pemain yang seperti sekarang. Ini sih hanya iseng-iseng pemikiran dari saya saja, jadi bila ada yang tidak setuju, sok mangga lah.

Saya punya dua formasi untuk timnas Indonesia dengan pemain-pemain yang ada untuk Piala AFF 2012 kali ini. Formasi utama saya memilih 4-3-3 dengan sayap lebih agak ke dalam. Berbeda dengan 4-3-3 Ivan Kolev saat piala Asia 2007 lalu, waktu itu kolev menerapkan 4-3-3 Konservatif, sayap sejajar dengan striker. Walaupun dalam permainan hampir mirip, namun 4-3-3 dengan sayap lebih ke dalam lebih spesifik menjelaskan peran setiap pemain. Pola 4-3-3 dengan umpan pendek dan langsung sangat cocok dengan tipikal permainan Indonesia. Penyerangan mantap pertahanan juga luar biasa. Tinggal bagaimana para pemain membagi peran saja dalam permainan.

Dalam pola saya ini, kiper saya memilih Endra Prasetya, walaupun jujur saya lebih suka memainkan Aji Saka andaikan ia ada. Karena postur tubuh dan handling, Aji Saka cukup lumayan. Sementara Wahyu Tri Nugroho adalah tipe kiper yang saya kurang suka. Karena tidak menguntungkan tim.

Bek tengah Handi Ramdan dan Wahyu W, menurut saya Hamdi Ramdan cukup bagus untuk dijadikan bek tengah. Namun, Wahyu W pergerakannya cukup lamban, agak berbahaya untuk pertahan Indonesia. Walaupun ia punya postur besar dan tinggi yang juga menguntungkan. Namun, saya memberikan pilihan lain untuk masalah bek tengah, yaitu menjadikan Arthur Irawan sebagai bek tengah, Menurut saya itu cukup efektif, pasalnya ketika dijadikan bek sayap, ia tak berani sampai maju melewati garis tengah lapangan. Jadi, ada bakat ia untuk menjadi bek tengah, tapi jelas butuh sedikit adaptasi dulu baginya. Lagipula, tackling dan pergerakan arthur yang cepat lumayan bisa menutup kekurangan timnas di lini belakang.

Untuk bek sayap, saya lebih memilih Raphaele si pemain naturalisasi dan Novan. Karena baru beberapa pemain yang diturunkan Nil Maizar, jadi dari semua itu yang cukup baik keduanya. Nopendi sebenarnya bagus cuma staminanya agak kurang. Sementara masalah Raphaele adalah larinya yang kurang cepat serta diribblingnya dan crossing masih butuh disempurnakan lagi untuk menjadi bek sayap yang suka overlaping. Cornelis Geddy dan Okto sebenarnya bisa menjadi pilihan untuk bek sayap, hanya saja untuk Cornelis Geddy saya belum melihat penampilannya langsung. Kalau Okto amat kurang dalam bertahan, tapi overlapingnya bisa cukup bagus.

Dalam formasi 4-3-3 ini saya membutuhkan gelandang jangkar, ada dua pilihan gelandang jangkar dalam pola saya ini yaitu Taufiq dan Rasyid. Namun, karena saya gatal ingin menduetkan Taufik dan Tonnie Cussel di lini tengah, jadi Rasyid cukup pas menjadi gelandang jangkar dalam pola saya ini karena keberaniannya dan ketenangannya cukup mumpuni menurut pandangan saya.

Sementara, Taufik dan Tonnie akan mempunyai dua peran berbeda sebagai gelandang. Mungkin Tonnie bisa menjadi playmaker walaupun kualitasnya masih kurang dan Taufiq menjadi gelandang pengacaru pertahanan lawan. Jadi Taufiq akan bergerak membuka ruang agar sayap Indonesia bisa bekerja nantinya. Bahkan, bila sayap Indonesia masih dijaga ketat, Taufiq bisa mencari ruangnya sendiri untuk membuat peluang. Taufiq saya pilih untuk mencari atau membuka ruang karena tubuhnya mungil sehingga mudah mengecoh lawan.

Kemudian kedua sayap saya pilih Irfan dan Andik, Okto bisa jadi alternatif tapi tidak bisa jadi utama karena pergerakan Okto tak begitu sedinamis Irfan maupun Andik. Walaupun sebenarnya Irfan juga kurang begitu baik di posisi sayap ini, tapi kalau ada sedikit adaptasi tampaknya bisa. Lalu, Andik, jelas cukup baik pada posisi sayap, hanya saja harus berlatih lebih giat untuk bisa membuat keputusan yang tepat dan tidak terburu-buru.

Bambang, mungkin pandangan saya bila bermain dengansatu striker utama, di timnas yang kali ini hanyalah Bambang yang bisa. Pasalnya Van Beukering kurang efektif dijadikan striker tunggal karena pergerakannya kurang akibat berat tubuhnya. Sementara Samsul Arif terlalu mungil untuk dijadikan striker tunggal. Tapi Beukering punya kemampuan mencari ruang cukup baik di banding Bambang. Kemudian, kecepatan Samsul Arif bisa dimanfaatkan.

Lalu, pola kedua adalah dengan formasi 3-5-2, sebuah formasi tradisional yang kembali marak digunakan sejumlah klub di Italia. Menurut saya pola ini bisa digunakan dengan fokus pemain sayap harus terjaga antara penyerangan dan bertahan ke belakang. Sementara tiga bek di belakang bersama gelandang jangkar harus selalu siap bila ada serangan berbahaya dari sayap lawan. Apalagi bila bek sayap tertinggal di depan.

kiper dalam pola ini tetap memilih Endra daripada Wahyu dengan alasan sama seperti tadi. Kemudian untuk tiga bek saya memilih Wahyu W. sebagai bek tengah yang menjadi pilar terakhir sebelum kiper. Saya pilih ia karena postur tubuhnya yang menguntungkan menjadi seorang bek tengah dalam pola 3-5-2. Sementara untuk Full bek kanan dan kiri saya memilih Arthur dan Handi Ramdan. Arthur kembali saya plot sebagai full bek karena gaya permainannya lebih pas ke full bek.

Kemudian untuk bek sayap, saya lebih memilih Okto di kiri dan Andik di kanan. Andaikan Raphaele punya kecepatan yang lebih, mungkin di kanan saya memilih Raphaele dan di kiri Okto. Tapi, untuk situasi sekarang Okto dan Andik cukup mumpuni sebagai bek sayap yang sebenarnya lebih bermain ke tengah dan depan. Walaupun tak lupa bek sayap dalam pola ini juga harus ingat bertahan pun merupakan tugasnya. Karena itu bek sayap membutuhkan stamina lebih dalam pola ini.

Kemudian gelandang Jangkar kembali memili Rasyid, dengan alternatif Taufiq dengan alasan seperti di pola utama. Di lini tengah, kembali memasangkan duet Taufiq dan Tonnie Cussel, dengan peran seperti pada pola pertama. Taufiq yang mencari dan membuka ruang sementara Tonnie sebagai Playmaker. Lalu, Mofu menjadi gelandang sekarang yang menjadi jembatan antara lini tengah dan striker. Mofu pun punya tugas penting ketika ada peluang ia akan melancarkan peluang tersebut ke striker atau sayap bahkan mungkin dia selesaikan sendiri peluang tersebut. Sementara ketika serangan sedang terhambat, ia bersama taufiq harus mencari dan membuka ruang agar Tonnie Cussel bisa membuat peluang dari sayap atau langsung ke striker bahkan mungkin ke Mofu maupun Taufiq yang terus mencari dan membuka peluang.

Striker di sini saya memilih Bambang dan Irfan, namun dengan sistem dua striker seperti ini akan lebih banyak pilihan seperti Irfan dengan Beukering, Irfan dengan Samsul Arif, Samsul Arif dengan Bambang, maupun Samsul Arif dengan Beukering. Jelas Irfan akan lebih bermain sebagai penyokong Bambang atau Second Striker, sementara Bambang menjadi striker utama. Alternatif second striker adalah Samsul Arif dan Alternatif Striker utama bisa Beukering atau Samsul Arif. Sebenarnya ada satu lagi pemain yang bernama Rachmat Syamsudin, namun saya belum begitu mengenal gaya permainannya. Di sini Irfan harus bisa membuka ruang juga untuk melancarkan peluang dari lini tengah.

 Inti dari strategi saya ini adalah pemain semua bergerak baik dengan bola maupun tanpa bola. Karena itu sebenarnya dibutuhkan stamina yang kuat untuk bisa konsisten selama 90 menit. Kalau dalam pertandingan tadi, masih terlihat permasalahan klasik seperti pemain timnas menggerubungi bola, semuanya mendekat ke bola bukan mencari ruang. Lalu, ketika menyerang ada pemain yang berjalan saja tidak bersiap menerima serangan balik.

Mungkin punggawa timnas harus menonton anime Whistle! gaya permainan di Whistle mungkin akan cocok dengan postur tubuh dan gaya permainan timnas. Serta pembelajaran daya juang juga terdapat di sana. Sekali lagi ini hanyalah pandangan dari seorang awam, kalau yang ga setuju ya gapapa. Semoga timnas kita bisa lolos fase grup B apalagi Malaysia sudah kalah dari Singapur, tinggal nanti Indonesia bisa mengalahkan Malaysia maka peluang lolos kembali terbuka. Semangat Merah Putih!

Komentar