Salah satu adegan ketika Karang yang diperankan Fedi Nuril (Tengah) memulai aksinya untuk segera membimbing Melati anak dari Bunda HK (Kanan) agar bisa melihat dunia. |
Tragedi kapal wisata air yang menewaskan 18 orang membuat Karang (Fedi Nuril) berubah. Traumanya yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kapal wisata air tersebut membuatnya menjadi sosok yang pendiam dan menjadi pemabuk. Sosoknya pasca kejadian tersebut digambarkan menjadi tak terawat, hingga wajah Karang yang tadinya bersih kini penuh dengan berewok.
Sampai suatu saat, Bunda HK (Alya Rohali) terus mengirimkan surat kepada Karang untuk meminta bantuannya. Karang yang sebelum tragedi kapal wisata air tersebut dikenal sebagai pemuda yang membawa keajaiban untuk anak-anak ini diminta bantuan Bunda HK yang sudah prustasi melihat kondisi anaknya, Melati yang buta, tuli dan liar.
Bunda HK mengetahui keajaiban Karang di masa lalu berawal dari cerita Kinarsih (Shandy Aulia), seorang dokter dan juga anak dari dokter pribadi Bunda HK. Kinarsih bercerita, bahwa ada seorang pemuda bernama Karang yang mencintai anak-anak dan kerap membawa keajaiban untuk anak-anak. Kinarsih lantas bercerita mengenai keajaiban Karang tersebut yang konon pernah membuat anak yang lumpuh bisa kembali berjalan dengan caranya yang spesial dan penuh kasih sayangnya.
Namun, Karang sudah tak seperti dulu lagi, ia telah berubah menjadi Karang si pemabuk. Bahkan, tuhannya sendiri ia sudah tak percaya masih memberikan keadilan yang adil di dunia. Karang menjadi pemabuk yang meragukan kuasa tuhannya.
Sebuah kisah yang diangkat dari novel Tere Liye yang berjudul Moga Bunda Disayang Allah ini dibuat oleh Jose Purnomo menjadi film yang membuat khalayaknya berpikir mendalam makna-makna yang dihadirkan di setiap adegannya. Berbagai kejadian yang dialami Karang di bawa ke alur dimana ia melihat keadilan yang diberikan dari sang maha kuasa yang harusnya patut disyukuri.
Keadilan dari sang maha kuasa yang digambarkan terlihat abstrak dan tak pernah disadari benar-benar dimainkan menjadi alat yang membuat tokoh utama dalam film ini Karang bergejolak dari sisi yang ragu menjadi penuh keyakinan. Sayangnya penulis belum membaca novel karya Tere Liye yang dijadikan film Moga Bunda Disayang Allah ini, sehingga sulit membandingkan kisah tertulis yang ada di novel dengan kisah visual dalam film. Pastinya, ketika menonton film ini, penonton harus fokus mendengarkan kalimat demi kalimat, kata per kata yang diucapkan setiap tokoh. Karena, sarat makna yang dalam dan menggambarkan tujuan dari film ini.
Kemudian, rasa tidak kenal menyerah yang ditunjukkan Karang dan Melati menjadi inspirasi tersendiri. Ketika orang tua Melati yang sudah prustasi dan berharap atas semua ketidakmungkinan yang ada, Karang yang sedang meragu menjadi pilihan satu-satunya yang membuat konflik tersendiri antara Pak HK dan Bunda HK. Karang yang meragu dan kerap mabuk-mabukkan ini pun membuat Pak HK pesimis dan membencinya. Namun, Melati yang tengah berjuang ditengah keterbatasan panca indranya untuk melihat dunia tak pernah tahu, bahwa kini ia sedang dibimbing oleh si pemabuk berat. Hingga Karang si pemabuk sadar bahwa ia harus berjuang lebih untuk Melati bukan demi orang tuanya, tapi demi masa depan Melati.
Bumbu-bumbu percintaan pun tetap terasa dalm film ini, ketika Karang, sebelum tragedi kapal wisata air itu merupakan kekasih dari Kinarsih. Namun, pasca tragedi tersebut, Karang merasa dirinya sudah tidak cocok lagi untuk dunia anak-anak, termasuk Kinarsih. Ia menganggap dirinya salah, hingga ia meragukan kuasa tuhannya. Kemudian, sosok Kinarsih yang setia di sinilah yang digambarkan menjadi pembangkit kembalinya Karang yang tengah meragu. Mungkin benar kata pepatah, "Dibalik Pria Hebat Selalu Ada Perempuan yang Luar Biasa."
Film karya produser Rocky dan Ram Soraya ini menjadi film yang pas dinikmati menjelang akhir bulan Ramadhan. Pasalnya, yang konon kisah novelnya diambil dari kisah nyata ini bisa membuat penonton merenung sejenak atas keadilan vertikal yang tuhan berikan. Lalu, pernahkah diantara kalian yang pernah meragukan keadilan yang diberikan tuhan?
Komentar
Posting Komentar